Recent twitter entries...

Kamis, 16 April 2015

Mengenal Bahasa C\c++ (KONSTANTA)

KONSTANTA
Konstanta adalah pengenal (identifier) yang nilainya
tetap selama program berjalan/dieksekusi. Cara untuk
mengubahnya hanya melalui source code-nya saja
seperti halnya variabel, konstanta juga memiliki
tipe. Penulisan konstanta mempunyai aturan
tersendiri, sesuai dengan tipe masing-masing.

1. Konstanta karakter misalnya ditulis dengandiawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal,
   contohnya : ‘A’ dan ‘@’.
2. Konstanta integer ditulis dengan tanda
    mengandung pemisah ribuan dan tidak
    mengandung bagian pecahan, contohnya : –1 dan 32767.
  
3. Konstanta real (float dan double) bisa
    mengandung pecahan (dengan tanda berupa
    titik) dan nilainya bisa ditulis dalam bentuk
    eksponensial (menggunakan tanda e), contohnya
    27.5f (untuk tipe float) atau 27.5 (untuk tipe
    double) dan 2.1e+5 (maksudnya 2,1 x 105 ).
4. Konstanta string merupakan deretan karakter
    yang diawali dan diakhiri dengan tanda petikganda
   (“), contohnya : “Pemrograman Dasar C”.
   Contoh :
   #define PHI 3.14
   #define nim “0111500382”
   #define nama “Sri Widhiyanti”

KONSTANTA OKTAL DAN HEXADECIMAL
Selain dalam bentuk desimal (sistem bilangandengan basis 10), konstanta integer dapat disajikan
dalam bentuk sistem bilangan oktal (sistem bilangan berbasis 8) ataupun sistem bilangan hexadesimal
(sistem bilangan berbasis 16). Dalam sistem oktal, digit yang digunakan berkisar 0sampai dengan 7. Penulisan konstanta diawali dengan 0 (nol). Sedangkan pada sistem hexadesimal, digit yang dapat dipakai berupa salah satu diantara 16 simbol berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

Simbol A, B, C, D, E dan F bisa juga dinyatakan
dengan huruf kecil a, b, c, d, e dan f.
Penulisan konstanta diawali dengan 0x (nol dan
x). Mengenai hubungan simbol A, B, C, D, E dan F
dengan bilangan pada sistem desimal adalah seperti
yang ditunjukan pada tabel dibawah ini :
Hexadecimal Desimal Hexadecimal Desimal












Contoh :
010 (10 Oktal atau 8 Desimal)
0x10 (10 Hexadisimal atau 16 desimal)


Contoh :
#include <stdio.h>
main ()
{
int a,b,c;
a = 010;
b = 0x10;
c = 0xFF;
printf (“a = %d”,b = %d,c = %d\n”,a,b,c);
getch();
}


OPERATOR
Operator merupakan simbol atau kata yang biasa
dibuatkan dalam program untuk melakukan suatu
operasi atau manipulasi, seperti penjumlahan dua buah
nilai, memberikan suatu nilai ke variabel atau
membandingkan kesamaan dua buah nilai dan
sebagainya.
Sebagian operator pada C tergolong sebagai operator
binary, yaitu operator yang selalu dihimpit oleh dua
buah nilai (operand).

OPERATOR ARITMATIKA
Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong
sebagai operator binary adalah :













Adapun operator yang tergolong operator unary
- : unary minus
+ : unary plus


OPERATOR PENAIKAN DAN PENURUNAN
Masih berkaitan dengan operator aritmatika, C
menyediakan operator yang disebut sebagai operator
penaikan dan penurunan








Operator penaikan digunakan untuk menaikan nilai
variabel sebesar satu, sedangkan operator penurunan
digunakan untuk menurunkan nilai variabel sebesar
satu.

Sebagai contoh :
x = x + 1;
y = y - 1;
bisa ditulis menjadi :
++x;
--y;
atau :
x++;
y--;


Pada contoh diatas tersebut, penempatan operator penaikan dan penurunan didepan atau  tidak ada bedanya.
Namun sesungguhnya perbedaannya ada, hanya saja pada contoh tersebut tidak tampak.
Perbedaannya akan terlihat jelas dengan melihat 2 contoh berikut :

Contoh - 1:
#include <stdio.h>
main ()
{
int r = 10; int s;
s = 10 + r++;
printf (“s=%d”,r=%d\n”,s,r);
}


Hasil Eksekusi :
s = 20 r = 11
Keterangan :
s = 10 + r++;
Identik dengan :
s = 10 + r;
r = r + 1;


Contoh - 2 :
#include <stdio.h>
main ()
{
int r = 10; int s;
s = 10 + ++r;
printf (“s=%d”,r=%d\n”,s,r);
}

Hasil Eksekusi :
s = 21 r = 11
Keterangan :
s = 10 + ++r;
Identik dengan :
r = r + 1;
s = 10 + r;


PRIORITAS OPERATOR ARITMATIKA
Tabel dibawah ini akan memperlihatkan prioritas
operator aritmatika. Operator yang mempunyai
priorotas lebih tinggi akan diutamakan dalam
pengerjaan dibandingkan dengan operator yang
memiliki prioritas lebih rendah.










OPERATOR MANIPULASI BIT
Untuk keperluan manipulasi data dalam bentuk bit, C
menyediakan enam buah operator seperti dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :











Seluruh operator manipulasi bit (bitwise operator)
hanya bisa digunakan pada operand bertipe integer
atau karakter.
Tabel dibawah ini menunjukan prioritas operator
manipulasi bit.


Catatan :
Operator manipulasi bit
mempunyai prioritas lebih
rendah dibandingkan
dengan operator aritmatika.






OPERATOR GESER KIRI (<<) DAN GESER KANAN (>>)
Bentuk Umum :




Contoh program yang melibatkan operator penaikan
dan penurunan dapat dilihat sebagai berikut :

Contoh - 1 :
#include <stdio.h>
main ()
{
unsigned x = 93;
printf (“NILAI x AWAL = %d”, x);
x = x << 1;
printf (“NILAI x BARU = %d”, x)
}
Hasil Eksekusi :
NILAI x AWAL = 93
NILAI x BARU = 186

Contoh - 2 :
#include <stdio.h>
main ()
{
unsigned x = 93;
printf (“NILAI x AWAL = %d”, x);
x = x >> 1;
printf (“NILAI x BARU = %d”, x)
}
Hasil Eksekusi :
NILAI x AWAL = 93
NILAI x BARU = 46


OPERATOR ATAU ( | ), XOR ( ^ ), DAN ( & )
Bentuk Umum :



Operator bit dilakukan antara operand_1 dan
operand_2 untuk posisi bit yang sama (bit ke-0
operand-1 dengan bit ke-0 operand_2, bit ke-1
operand-1 dengan bit ke-1 operand_2, dan
seterusnya).
  •  Operator ATAU / OR (|) mempunyai sifat, bit hasil bernilai 1 jika ada bit operand yang bernilai 1.
  •  Operator DAN / AND (&) mempunyai sifat, bit hasil bernilai 1 hanya jika kedua bit operand bernilai 1.
  • Operator XOR (^) mempunyai sifat, bit hasil bernilai
    1 jika hanya satu operand yang bernilai 1.







Contoh :
#include <stdio.h>
main ()
{
unsigned NILAI_1 = 81; unsigned NILAI_2 = 99;
unsigned A, B, C;
A = NILAI_1 | NILAI_2;
B = NILAI_1 & NILAI_2;
C = NILAI_1 ^ NILAI_2;
printf (“A = %u, B = %u, C = %u\n”, A, B, C);
}
Hasil Eksekusi :
A = 115 B = 65 C = 50


OPERATOR KOMPLEMEN ( ~ )
Bentuk Umum : 




Operator ini mempunyai sifat membalik (menginversi) nilai setiap bit . Jika bit operand bernilai 1 hasilnya 0, dan bit operand bernilai 0 hasilnya 1.

Contoh :
#include <stdio.h>
main ()
{
unsigned NILAI = 81;
unsigned A;
A = ~NILAI;
printf (“A = %u\n”, A);
}
Hasil Eksekusi :
A = 65454


OPERATOR PENUGASAN
Operator penugasan dalam bahasa C berupa tanda
sama dengan (=).
Contoh : X = 2 + 3;
Berarti memberikan hasil penjumlahan 2 dengan 3 ke
variabel X.
Operator penugasan juga bisa diterapkan dengan
bentuk semacam : X = A = B = C;
Penugasa seperti ini identik dengan 3 pernyataan
sebagai berikut :
B = C;
A = B;
X = A;
Yang memberikan nilai C ke B, B ke A dan A ke X.
Dengan demikian baik variabel X maupun variabel A
maupun variabel B akan bernilai sama dengan C.
Bentuk lain penugasan yang mungkin dijumpai
dalam program C adalah sebagai berikut :
A = (B = 1) + 2;
Maksud dari pernyataan diatas :
- B di beri nilai 1
- Hasil penjumlahan antara B dan 2 diberikan ke A.
Dengan demikian B akan bernilai 1 dan A bernilai 3
(1 + 2).

OPERATOR RELASI
Operator relasi (hubungan) biasa dipakai untuk membandingkan dua buah nilai dimana hasil pembandingan berupa keadaan BENAR atau SALAH. Keseluruhan operator relasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


  Beberapa contoh perbandingan dua nilai :
Operator relasi dalam bahasa C mempunyai prioritas yang lebih rendah dibandingkan operator aritmatika.
Selain diterapkan pada dua bilangan, operator relasi
dapat dipakai pada data karakter. Sebagai contoh :
 Pada data karakter, dasar perbandingan adalah nilai
ASCII dari karakter yang dibandingkan.
Misalnya, nilai ASCII ‘A’ adalah 65 dan nilai ASCII
‘B’ adalah 66, maka ‘A’ lebih kecil dari pada ‘B’.

OPERATOR LOGIKA
Operator logika biasa dipakai untuk menghubungkan
ungkapan relasi. Pada bahasa C, operator logika dapat
berupa &&, || dan !.
Keseluruhan operator logika dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
 Bentuk Umum :
 Baik operand_1 maupun operand_2 dapat berupa
ungkapan relasi ataupun ungkapan logika. Hasil
ungkapan bernilai BENAR atau SALAH.
Tabel berikut akan memberikan penjelasan hasil
operasi logika yang menggunakan operator &&, ||
dan ! untuk berbagai kemungkinan keadaan
operand.

Kemungkinan operator && (AND) dan || (OR).

 Tampak bahwa operator logika && (AND) memberikan
hasil BENAR hanya jika kedua operand bernilai
BENAR. Adapun operator logika || (OR) menghasilkan
nilai BENAR jika ada operand yang bernilai BENAR.
Hasil bernilai SALAH jika semua operand bernilai
SALAH.

Bentuk pemakaian operator logika NOT (!)
Dengan operand dapat berupa ungkapan logika
maupun relasi. Hasil operasi NOT (!) bernilai :
- BENAR jika operand bernilai SALAH.
- SALAH jika operand bernilai BENAR.

PRIORITAS OPERATOR LOGIKA DAN RELASI
Tabel berikut memberikan penjelasan singkat
mengenai prioritas operator logika dan relasi.



UNGKAPAN
Ungkapan (ekspresi) dalam bahasa C dapat berupa :
- Identifier
- konstanta
- variabel pseudo (seperti _AX, _AL yang menyatakan
variabel register)
- atau diantara kombinasi elemen diatas dengan operator.
Contoh Ungkapan : 3 + 2 – 1;
Pada ungkapan diatas 3, 2 dan 1 merupakan operand,
dan simbol + dan – adalah operator. Nilai ungkapan
sendiri adalah hasil penjumlahan 3 dan 2, dikurangi 1.

Tidak ada komentar: